Saturday, May 4, 2013

Apa itu Individu ???



Pada suatu hari yang cerah, Rabu pagi di pinggiran kota. Ketika burung-burung tak akan  mau lagi berterbangan ketakutan jika tertabrak kendaraan yang berlalu lalang. Dalam diam ku bertanya.... Apa itu individu??? Kutemukan sebuah buku fotokopian bersampul hijau yang nampaknya akan bercerita sedikit banyak mengenai psikologi. Daaaan.... jeng jeeeeng.....



Individu adalah .....
Kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum (Echols, 1975:519). Individu berarti tidak dapat dibagi (undevided) dan tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Individu akan berbeda dengan individu lainnya.

Jika individu adalah sesuatu yang tunggal, lalu apa saja karakteristik individu???

Ku coba buka buku hijau itu lagi. Sementara buku itu adalah buku andalanku saat ini. Dan taukah kau apa karakteristik individu? Buku itu menuliskan beberapa hal diantaranya adalah....

Karakteristik Individu adalah hal-hal yang bersifat unik yang dimiliki oleh seseorang atau hal tertentu yang hanya bisa dimiliki oleh satu orang saja. Karakteristik yang bersifat alami misalnya DNA, sidik jari, gender; sedangkan karakteristik sosial misalnya demografi, kesehatan, pengalaman masa kecil, kondisi mental.

Ternyata itu to yang membedakan individu satu dengan yang lainnya. Tapi tapiiii.... di halaman selanjutnya ada banyak pendapat ahli tentang individu dan karakteristiknya... apa yaaa.... cekidot yak !!!

Pertama... pendapat dari Mathiue & Zajac, (1990) yang menyatakan bahwa Karakteristik personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan kepribadian.

Tak hanya mereka berdua, Robbins (2006) memberikan pengertian bahwa karakteristik berkaitan dengan faktor-faktor yang mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang pegawai mengemukakan karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi

Kemudian ada pula, menurut Morrow yang menyatakan bahwa, komitmen organisasi dipengaruhi oleh karakter personal (individu) yang mencakup usia, masa kerja, pendidikan dan jenis kelamin (Prayitno, 2005).

weits... ada orang Indonesianya juga nih. Beliau bernama Siagian. Siagian (2008) menyatakan bahwa, Karakteristik biografikal (individu) dapat dilihat dari umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah tanggungan dan masa kerja.

Waktu pun masih saja berlalu dengan lambat. Ada sebotol air putih merek Aqua yang terkenal itu. Tapi aku masih berfikir, kenapa siy, individu bisa berbeda-beda? Usut punya usut.... di buku ijo itu ada juga jawabannya...

Alhamdulillah... dan ternyata ini jawabannya ....
1. Faktor DNA;
2. Faktor Demografi;
3. Pengalaman Masa kecil;
3. Jaringan Sosial;
4. Kondisi Fisik; dan
5. Kondisi Mental.

Faktor DNA Tentu saja setiap orang akan mempunyai DNA yang berbeda. Tetapi yang masih mempunyai satu nasab, akan memiliki tipikal DNA yang sama. DNA (Deoxyribonucleic acid) adalah faktor alami yang membentuk individu sehingga berbeda dengan individu lainnya.

Lebih jauh lagi, ku pun bertanya ke Eyang Google. Eyang google menjelaskan melalui Wikipedia bahwa DNA adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Faktor ini akan memberikan perbedaan karakteristik individu yang bersifat tetap. Rangkaian DNA dalam tubuh manusia membentuk ciri khas yang berbeda misalnya dalam warna rambut, kulit, dan darah manusia.

Terusss kalo memang menyimpan karakteristik individu lalu kenapa? Hmmm.... dan ternyata penggunaan DNA secara khusus lebih banyak digunakan dalam bidang-bidang kedokteran, forensik individu, dan hukum. Contoh penelusuran karakteristik individu melalui DNA: kegiatan identifikasi tersangka melalui rambut, darah, sperma, kulit dan liur. Secara mental, karakteristik individu akibat DNA juga menyebabkan adanya perbedaan karakteristik bagi penderita kelainan kromosom misalnya pada autisme, Down Syndrome, ADHD, dlsb.

Faktor selanjutnya adalah faktor demografi. Apaan tuh???
Buka lappy daaan...taraaaa....Faktor demografi akan memberikan karakteristik, antara lain: usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan, tingkat pendidikan, suku bangsa. Faktor demografi inilah sering kali ditanyakan ketika berurusan dengan identitas penduduk.

Faktor selanjutnya adalah faktor Pengalaman MAsa KEcil. Ada apa dengan pengalaman masa kecil??? Kembali ke laptop... dan Eyang google pun menjawab...

Pengalaman masa kecil akan mempengaruhi karakteristik seseorang. Pengalaman tersebut mencakup: Pola asuh dalam keluarga; Kondisi keluarga utuh atau broken home; kekerasan dalam rumah tangga; Kemiskinan; Kelainan/gangguan kepribadian; dan Kesehatan mental orang tua.

Oooo...ternyata pengalaman masa kecil akan memberikan karakteristik yang berbeda di setiap individu. Ya ya yaaa.....

Teruuusss.... kita juga tau  bahwa jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan, sedikit pengungkapan kasih sayang antar anggota keluarga, kemungkinan akan menjadikan anak tumbuh dewasa menjadi anak yang kurang mampu menunjukkan kasih sayang pula terhadap orang lain terutama yang dekat dengannya. Misalnya saja, jika seorang ayah biasa memukul ibunya, maka anak akan beranggapan bahwa memperlakukan istri adalah demikian juga.

Hmmmm... see? Tentu ini akan berbeda jika seorang individu dibesarkan dalam lingkungan yang biasa dengan rasa kasih sayang dan nyaris tanpa kekerasan.

Masih ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor jaringan sosial. Emang ada kaitannya engan situs jejaring sosial. Wkwkwk.... tidaaak... tapiiii.....

Jaringan sosial akan menentukan karakter seseorang. Seseorang yang mempunyai jaring sosial rendah pada umumnya mempunyai sifat tertutup terhadap orang lain, sedangkan yang mempunyai jaring sosial tinggi, pada umumnya mempunyai sifat terbuka terhadap orang lain. Sikap yang terbuka tersebut memberikan dampak berupa banyaknya aliran informasi ke seseorang. Baik buruknya aliran informasi tergantung dengan lingkungan sosial tempat individu tersebut bersosialisasi.

Bahasa kerennya siy ekstrovert dan introvert. Hehe...

Ada pula fakor kondisi fisik yang menentukan perbedaan karakteristik individu. Perbedaan kondisi fisik tersebut misalnya: perbedaan bentuk pada bagian tubuh tertentu, cacat, dan penyakit yang diderita. Nah kaaan??? Makanya ada orang yang kadang memanggil orang lain dengan sebutan Si Pincang, Si Buta, Si Tangan Satu, de el el. Pun demikian, tak sepantasnya kita menyebutnya demikian. Bukan mau dia untuk cacat fisik kan??? Dan sudah selayaknya kita memanggilnya dengan panggilan yang baik. Toh setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Ada kok yang tak punya tangan tapi jago memanah. Dan selidik punya selidik, kemampuan orang buta untuk mengingat katanya lebih hebat daripada orang yang baik matanya. Nah looo....

Faktor lainnya lebih berkaitan dengan kelainan mental. Karakteristik individu ditinjau dari kondisi mental nampak pada penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol. Pengguna obat-obatan terlarang dan alkohol pada umumnya mempunyai sifat tertutup, sering kehilangan kesadaran, selalu gelisah, mengalami halusinasi. Ckckck..... semoga kita semua tidak menderita kelainan mental. Ingat yaaa.... jika ada apa-apa, segeralah balik lagi ke Tuhan. Nah Tuhanku adalah ALLAH Azza wa Jalla. KepadaNya lah aku memohon perlindungan dan pertolongan.

Oya... kan masih deket dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 nih. Jadi bagaimana sebaiknya para guru menyikapi adanya perbedaan karakteristik individu dari setiap peserta didiknya. Nih cekidot yak...

1. Mencermati bentuk karakteristik setiap peserta didik;
2. Merumuskan bentuk dan pola kegiatan belajar mengajar yang mampu menyesuaikan dengan karakateristik peserta didik; dan
3. Memberikan perlakukan yang sama secara umum, dengan tetap memberikan perhatian individual terhadap peserta didik dengan kondisi khusus.

Nah... jadi tau sekarang apa itu individu. Alhamdulillah. Bahwasanya ilmu itu dari ALLAH Azza wa Jalla. DIA lah yang Maha Mengetahui.

No comments:

Post a Comment