Tuesday, May 7, 2013

Kesedihan dapat Menghancurkan Badan


Di beranda yang sejuk ini aku teringat dengan seorang sahabat lama. Beliau bercerita tentang sahabat beliau yang bernama Fulanah. Ingin aku ceritakan kembali kisah Bu Fulanah ini kepada kalian.

Bu Fulanah adaah seorang perempuan paruh baya. Beliau memiliki keluarga yang sangat dicintai. Suami yang baik dan anak-anak yang tumbuh dewasa dengan jutaan keajaiban. Tetapi kebahagian Bu Fulanah nampaknya mesti berkurang. Dan hanya ALLAH yang tau mengapa.

Suatu saat, Bu Fulanah mendapati bahwa suami yang dicintainya menikah lagi dengan perempuan lain dan meninggalkan beliau. Hancurlah hati beliau. Seakan kiamat mendatangi lebih cepat. Kesedihan terus berlanjut dan kepedihan makin berlarut dalam hidupnya. Hingga akhirnya beliau divonis Kanker Payudara oleh dokter.

Beliau merasa bahwa sakit yang beliau derita adalah akibat dari "keburukan" suaminya sehingga mendatangkan kesedihan. Alhasil, kankerlah yang beliau dapatkan. Allahu a'lam. Dan yaa.... Kesedihan yang terus berlanjut. apalagi dengan Kanker Payudara yang beliau derita. Semakin bertambahlah rasa sedihnya. Aku pernah membaca di artikel mengenai kanker payudara. Ustadz Danu pernah bilang, bahwa depresi yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan kanker payudara. ALLAHU 'alam.

Kesadaran akan ujian ALLAH Azza wa Jalla pada dirinya membuat dirinya bangkit pelan namun pasti. Ketika disarankan doter untuk operasi, beliau tidak mau. Pun paksaan dari keluarga untuk operasi tidak beliau gubris. Dan taukah engkau kawan, apa tindakannya??? Bu Fulanah hanya berusaha mendisiplinkan diri untuk shalat Tahajud di malam-malam terakhirnya. Dan Alhamdulillah, setahun kemudian, dokter menjelaskan bahwa beliau dinyatakan sehat dan tidak perlu operasi. Beliau terbebas dari Kanker Payudara hanya dengan pertolongan ALLAH. Alhamdulillah.


Hmmm.... apakah kesedihan memang akan menghancurkan badan??

Ayahandaku dulu pernah memberi nasehat kepadaku. Yaaaa.... sekilas memang nampak tidak ilmiah dan tidak ada dasarnya. Hanya berupa omongan belaka. Saat itu Beliau berkata, "Jika kamu mendapat cobaan dan ujian, janganlah terlalu lama bersedih. Kalaupun bersedih lama, janganlah dengan kesedihan yang terlalu dalam. Tubuhmu tak akan mampu menahan kesedihanmu. Kalo bathinmu sakit, maka badanmu akan menerima akibatnya. Mungkin organ-organ dalammu yang kena jadi kanker. Naudzubillah. Jadi jangan sedih ya... Bapak ibu sedih kalo kamu sedih." Hmm.... Semoga kemulyaan di dunia akhirat untuk ayahandaku dan ibundaku tercinta.

Tapi usut punya usut, memang kesedihan akan menghancurkan badan. Katakanlah seperti parasit, atau seperti virus yang menggerogoti tubuh. Kok bisa??? Nih dia penjelasannya.....


Allah Azza wa Jalla berfirman, bahwa:


 أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُوَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرَاتٍ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَايَصْنَعُونَ


Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)? maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”

( Qs Fathir : 8 )

Pada ayat di atas Allah Azza wa Jalla melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan orang-orang kafir dan bersedih hati karena mereka tidak beriman. Karena sedih itu membahayakan kesehatan dan menyebabkan lemahnya badan, serta menghancurkan diri sendiri.  Pada saat yang sama, Allah juga menjelaskan kepada nabi-Nya bahwa kewajibannya hanyalah menyampaikan kebenaran, adapun hidayah taufiq itu hanya di tangan Allah. Allah-lah yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memberikan hidayah kepada yang dikehendaki-Nya. Kalau begitu, kenapa harus bersedih hati dengan sikap mereka ?

Imam Qurthubi di dalam tafsirnya al-Jami li Ahkam al-Qur’an ( 14/ 208 ) menerangkan bahwa Allah melarang nabi-Nya untuk terlalu banyak memikirkan mereka dan merasa sedih dengan mereka, sebagaimana firman Allah  :

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا

 “Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al Qur’an)” (Qs. al-Kahfi : 6)

Selanjutnya beliau mengatakan : “Ini jelas, yaitu bahwa kesedihanmu terhadap mereka tidaklah bermanfaat selama mereka masih tetap dalam kekafiran, karena Allah telah menyesatkan mereka “.

Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Syekh Abdurrahman as-Sa’di di dalam tafsirnya :

وفي هذه الآية ونحوها عبرة، فإن المأمور بدعاء الخلق إلى الله، عليه التبليغ والسعي بكل سبب يوصل إلى الهداية، وسد طرق الضلال والغواية بغاية ما يمكنه، مع التوكل على الله في ذلك، فإن اهتدوا فبها ونعمت، وإلا فلا يحزن ولا يأسف، فإن ذلك مضعف للنفس، هادم للقوى، ليس فيه فائدة، بل يمضي على فعله الذي كلف به وتوجه إليه، وما عدا ذلك، فهو خارج عن قدرته .

“Pada ayat ini dan sejenisnya terdapat pelajaran bahwa sesungguhnya yang diperintahkan Allah adalah mengajak manusia agar mengikuti jalan Allah, hendaknya dia menyampaikan dan berusaha untuk mencari cara agar mereka dapat hidayah, dan menutup segala jalan yang menuju kesesatan, itu semua dilakukan dengan rasa tawakkal kepada Allah, jika mereka mendapat petunjuk maka itulah yang diharapkan, jika tidak maka hendaknya jangan bersedih hati dan kecewa karena hal itu akan melemahkan jiwa dan menghancurkan kekuatan, serta tidak membawa manfaat. Tetapi hendaknya terus melakukan apa yang dibebankan dan diperintahkan kepadanya, selain itu, maka bukanlah di atas kemampuannya “

Kalau kita perhatikan dari pernyataan tersebut bahwa kedua ulama tafsir di atas sama-sama menyampaikan bahwa kesedihan itu bukan saja akan melemahkan tubuh dan mengganggu kesehatan, tetapi juga tidak membawa manfaat.

Kesedihan Menurut Kedokteran Barat

Dalam sebuah penelitian sebagaimana dinukil dalam  myhealthnewsdaily.com, bahwa seseorang yang sedih karena ditinggal mati orang yang dicintai, pada 24 jam pertama dia akan mengalami peningkatan risiko serangan jantung sampai 21 kali. Dan selama minggu pertama resiko ini masih dalam level 8 kali di atas normal.  Dan meskipun resiko serangan jantung nantinya secara perlahan-lahan menurun dari waktu ke waktu, tetapi tetap saja tinggi paling tidak dalam satu bulan.

Hal ini dikuatkan oleh Elizabeth Mostofsky, seorang ahli epidemiologi yang menyatakan  bahwa dukacita, kesedihan, kecemasan dan kemarahan terbukti dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan perubahan dalam darah yang membuatnya lebih mungkin untuk membeku, yang semuanya dapat menyebabkan serangan jantung.

Di sisi lain kesedihan yang diiringi tangisan dapat menciptakan ketidak harmonisan di paru-paru dan dapat menghambat energi beredar di seluruh tubuh, oleh karena itu kesedihan dapat mengganggu paru-paru dan menyebabkan gangguan pernafasan.

Stres jangka panjang dan bisa memicu paparan kortisol (hormon stres) yang dapat menyebabkan jantungan, gugup, masalah metabolisme, masalah kekebalan tubuh dan lain-lainnya.

Kesedian Dapat Memicu Munculnya Kanker.

Berkata dokter Dewi Yogo Pratomo, koordinator Club Hypnosis Sehati (CHS) sebagaimana yang dilansir Liputan6.com :  ”Kanker mayoritas berkaitan dengan psikosomatis atau masalah-masalah mental. Jadi psikosomatis tersebut muncul karena kita sering sedih. Saat sedih itu hormon-hormon kita akan terhambat.”

“Jadi penderita kanker itu 67 persen didasari karena memiliki masalah-masalah psikosomatis, bisa dengan pertengkaran keluarga dan lain-lain. Jadi begitu drop dan sedih maka tidur kita menjadi terganggu, maka antibodi kita menjadi terganggu dan drop”

Saya sendiri memang sering mendapatkan beberapa perempuan yang jika ditimpa kesedihan dan kekecewaan, tiba-tiba dia langsung menangis dan mengalami kesulitan dalam bernafas.

Kesedihan Menurut Kedokteran Tiongkok

Menghindari rasa sedih dan mempertahankan suasana hati dan jiwa  ternyata juga adalah rahasia kesehatan dan kecantikan wanita tradisional Tiongkok. Dan ini juga berlaku bagi laki-laki juga. Menurut mereka bahwa  perubahan suasana hati yang mendadak atau kelabu, atau sedih dapat menganggu aliran energi internal dan merusak organ-organ.

Pepatah Tiongkok Kuno menyatakan :

Dalam ilmu kedokteran tiongkok ada istilah 7 perasaan, yaitu: gembira, marah, khawatir, sedih, takut, shock (kaget), dan pikiran.

Ilmu kedokteran Tiongkok percaya bahwa psikologis seseorang erat kaitannya dengan organ-organ tertentu dan aliran energi.

Menurut buku Huang Di Nei Jing  yang merupakan dasar klasik dari ilmu kedokteran tiongkok, sebagaimana disebutkan di dalam erabaru.net,  bahwa energi di jantung mendukung kebahagiaan, rinciannya sebagai berikut : energi hati terpakai untuk marah; energi limpa terpakai untuk khawatir dan berpikir; energi paru-paru untuk kesedihan; energi ginjal untuk takut dan kaget.

Oleh karena itu, terjebak dalam suasana hati tertentu terlalu lama akan mengkonsumsi banyak energi di organ terkait dan dapat menimbulkan kerusakan. Organ-organ tersebut tidak terisolasi tetapi saling terkait, oleh karenanya, kerusakan di satu organ dapat menyebabkan gangguan di organ yang lain. Sebagai contoh, bila hati terluka karena terlalu banyak marah, maka lambung dan limpa akan terkena juga.

Masih menurut Kedokteran Tiongkok Kuno bahwa kebahagiaan dan pandangan-pandangan positif pada diri seseorang dapat menguntungkan kesehatannya, karena dapat melepaskan kegugupan dengan cara memperlambat aliran energi.

Duka yang berkepanjangan, terlalu banyak kesedihan yang terlalu lama, mengkonsumsi energi di paru-paru dan dapat menyebabkan sesak napas.

Terlalu banyak memikirkan masalah dan kesedihan akan menyebabkan energi di limpa mengalami kemandekan. Hal ini dapat berakibat buruk pada nafsu makan dan tidur. Seiring waktu hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi lebih gelap.

Buku “Huang Di Nei Jing” juga menyarankan: Jika anda tertekan atau sedih,  pikirkanlah hal-hal menyenangkan dan ambil bagian dalam kegiatan atau aktivitas/hobi yang menyenangkan dapat membantu melipur lara. Teman-teman juga dapat membantu.

Kesedihan Menurut Kedokteran Jepang

Sebagaimana disebutkan oleh majalah Intisari Online, Jin Shin Jyutsu adalah seni penyembuhan dari Jepang. Jin Shin Jyutsu merupakan seni harmonisasi tubuh, jiwa, dan pikiran, yang diaplikasikan sebagai terapi melalui sentuhan tangan ringan.

Sentuhan tangan ringan akan bekerja layaknya jarum-jarum dalam terapi akupuntur. Sentuhan yang dilakukan pada titik-titik tertentu seperti pada akupunktur ini dilakukan dengan tekanan yang lembut, tak sekeras akupresur atau pijat refleksi. Seni penyembuhan yang sangat aman, alamiah, dan tidak menimbulkan efek samping yang negatif ini bisa dilakukan siapa saja dan tidak ada over dosis

Menurut Nugdha Achadie, terapis dan fasilitator Jin Shin Jyutsu di klinik holistik True Nature Healing, Jakarta, sesungguhnya penyakit fisik, mental, dan emosional disebabkan oleh sikap hati. Ada lima sikap hati yang menyebabkan penyakit, yakni rasa khawatir, takut, marah, sedih, dan kepura-puraan.

Dari sisi terapi holistik, penyakit fisik diyakini berasal dari pikiran dan ketidakikhlasan manusia menjalani kehidupan. Hal itu kemudian mempengaruhi dan mengganggu organ-organ dalam tubuh.

Dalam Jin Shin Jyutsu, sakit sesak napas ini dicari lebih dalam lagi apa penyebabnya? Dilihat juga, secara mental emosional penderita sesak napas ini bagaimana keadaannya? Dalam Jin Shin Jyutsu, sesak napas ini berkaitan dengan mental emosional perasaan sedih. Sehingga patut digali kembali ada kesedihan apa yang tersimpan dalam diri pasien. Jadi, sesak napas tak selalu akibat polusi dan gangguan pernapasan saja.

Kesedihan Membuat Ibu Melahirkan Bayi Kecil

Sebagaimana yang disebut Detik Health, ibu hamil yang selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.

Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.

Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.

Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.

Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.

Kesedihan Dapat Mengakibatkan Kebutaan.

            Allah subhanhu wa ta’ala menceritakan kesedihan Nabi Ya’kub, karena memikirkan nasib anaknya Yusuf:

 وَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا أَسَفَى عَلَى يُوسُفَ وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ فَهُوَ كَظِيمٌ  قَالُوا تَاللَّهِ تَفْتَأُ تَذْكُرُ يُوسُفَ حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا أَوْ تَكُونَ مِنَالْهَالِكِينَ  قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللَّهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Dan Yakub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata: “Aduhai duka citaku terhadap Yusuf”, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf, sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa. Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.” ( Qs Yusuf : 84- 86 )

Berkata Imam Qurthubi di dalam tafsirnya ( 9/ 162 ) :

وَالْأَسَفُ : شِدَّةُ الْحُزْنِ عَلَى مَا فَاتِ

“Al-Asaf adalah kesedihan yang amat sangat, karena kehilangan sesuatu.“

وَابْيَضَّتْ عَيْنَاهُ مِنَ الْحُزْنِ   artinya matanya menjadi buta atau hanya bisa melihat sedikit saja. Ini akibat banyaknya menangis karena kesedihan yang mendalam.

           فَهُوَ كَظِيمٌ   artinya kesedihan yang amat sangat itu tidak diungkapkannya kepada orang lain.

Berkata Ibnu Katsir di dalam tafsirnya ( 2/469 ) :

حَتَّى تَكُونَ حَرَضًا   yaitu berkurangnya kekuatan.

 أَوْ تَكُونَ مِنَ الْهَالِكِين yaitu mereka mengatakan : Jika engkau tetap seperti ini ( selalu memikirkan Yusuf ), kami khawatir engkau akan binasa dan mati “

Abu Ubaidah berkata :

وَأَصْلُ اْلحَرَضِ اْلفَسَادُ فِي الْجِسْمِ أَوِ الْعَقْلِ مِنَ الْحُزْنِ أَوِ الْعِشَقِ أَوِ الْهَرَمِ

Al-Haradh artinya rusaknya badan atau akal akibat kesedihan atau kerinduan atau lanjut usia.

Dari keterangan di atas, bisa kita simpulkan bahwa kesedihan yang amat sangat karena kehilangan sesuatu yang sangat dicintainya akan mengakibatkan rusaknya organ tubuh, seperti rusaknya badan, rusaknya akal, bahkan rusaknya penglihatan, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Ya’qub. Hal ini bertambah parah jika kesedihan yang amat sangat tersebut dipendam dalam hati, dipikirkan sendiri, tanpa diungkapkan kepada orang lain.

Oleh karena itu, agar badan dan kesehatan kita tetap terjaga, hendaknya melakukan hal-hal di bawah ini :

Jika tertimpa musibah, janganlah terlalu sedih yang berlebihan. Tetaplah sabar dan yakinlah bahwa dibalik musibah tersebut pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Sebagai contoh seperti pada kisah Bu Fulanah yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolongnya. Seperti firman ALLAH dalam al-Quran yang menyebutkan bahwa:

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. al-Baqarah:153)

Kalau ada masalah dalam diri kita, hendaknya jangan dipendam dalam hati, sebaiknya dibicarakan dengan orang-orang yang dekat dan dapat dipercaya bisa membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Apalagi jika selalu kembali kepada ALLAH, seperti firmanNya dalam al-Quran bahwa:

"Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan ALLAH-lah tentara langit dan bumi dan adalah ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. al-Fath:40

Carilah kegiatan yang bermanfaat bersama teman-teman atau orang lain, mudah-mudahan bisa melupakan hal-hal yang membuat anda sedih.

Semoga bermanfaat... Cemungud eeeaaaa..... :-D

Oleh: Dr. Ahmad Zain An Najah, MA, dengan tambahan dari admin. 
Sumber: Al-Quran dan http://www.eramuslim.com

No comments:

Post a Comment